Dunia
digital yang makin kencang larinya, memacu industry perangkat keras dan
perangkat lunak berpacu untuk menghasilkan kualitas yang makin baik. Begitu
juga di dunia fotografi, berbagai merek dagang berpacu untuk selalu
ber-inovasi. Membuat fotografer maupun calon fotografer menjadi kualahan mengikuti
kecepatan perubahan. Bagi calon fotografer sampai bingung, mana merek yang
terbaik. Kalaupun merek sudah ditemukan, tipe apa yang cocok untuk dipilih.
Pertanyaan terakhir muncul, berapa kocek yang harus dikeluarkan. Semuanya bak
benang kusut yang ada di benaknya. Makin banyak milis yang mengulas kecanggihan
masing-masing merek dan tipe.
Apakah
kecanggihan kamera yang dibeli akan menjamin kualitas foto yang baik ? Jawabannya
belum tentu. Kamera hanya sebuah alat bantu, ketrampilan dan jam terbang yang
menjadi kunci utama keberhasilan sebuah foto. Semakin kenal dengan kamera dan
semakin sering berlatih menjadi kunci utama. Sudah banyak milis yang menawarkan
paket hunting foto bareng, ini salah
satu upaya untuk menghilangkan malas berlatih, dengan alasan tidak ada teman.
Keunikan lain dari belajar fotografi adalah, tidak perlu hunting di tempat yang jauh, kadang di sekeliling tempat tinggal
kita bisa dijadikan arena untuk berlatih. Tentu saja ditunjang dengan rajin membaca
ulasan fotografer yang telah berpengalaman, seperti Arbain Rambey yang rajin
menulis di Twitter nya, ulasan Darwis Triadi. Sering-sering membaca web fotografi,
seperti infofotografi.com, fotografer.net, fotokita.net, atau web lain.
Sering
ada pertanyaan ke saya, belajar atau beli kamera dulu ? Ini pertanyaan seperti
ayam dan telor, mana yang lebih dahulu. Saran saya belajar dulu sambil
menabung. Mengumpulkan uang supaya dana kita cukup untuk membeli kamera yang
cocok dengan kriteria yang kita perlukan. Jangan sampai emosi mendahului
kebutuhan. Merasa dana sudah cukup, langsung beli kamera, hanya karena
mengikuti tren atau kata teman se-geng. Atau sebaliknya, bermimpi setinggi
langit, namun kemampuan kurang. Padahal mimpinya jauh dari spesifikasi yang
diperlukan. Sekarang kamera yang baru atau yang akan diluncurkan selalu
menampilkan spesifikasi dan peruntukannya jelas. Seperti kamera untuk pemula,
fotografer yang sudah ahli, penggila landscape, jurnalis yang butuh kecepatan, atau
traveller yang membutuhkan ukuran
kecil dan ringan namun menghasilkan gambar yang bagus. Kriteria inilah yang
pertama kali harus dipahami. Selanjutnya masuk harga, berapa kemampuan dana
yang dimiliki. Kalau masih kurang, bisa ditunda dan menabung dahulu. Tidak
perlu takut untuk harga naik atau kualitas akan turun. Untuk barang elektronik,
setiap muncul type baru kualitas pasti akan lebih baik. Tips dari saya, baca
terlebih dahulu ulasan pembeli yang sebelumnya. Sampai yakin bahwa spesifikasi
dan kualitas sudah sesuai dengan yang dibutuhkan. Kalau memungkinkan, tunggu
seri terbarunya muncul, harga seri sebelumnya biasanya akan jatuh. Selamat hunting, salam jepret.
Comments
Post a Comment