Tebing tinggi dengan sawah yang mengelilingi biasanya jadi pemandangan saat pulang kampung. Coba tebak ini di mana? Tebing dan sawah cantik ini ada di Tangerang.
Ini yang kedua kalinya dalam minggu ini mengunjungi Tangerang. Setelah
sebelumnya saya terhipnotis oleh keindahan salah satu peninggalan Kraton di
Banten. Kali ini saya terhipnotis oleh gema tebing Godzilla, yang katanya
sangat instagramable. Lokasinya tidak jauh dari Jakarta, apalagi bagi penduduk Bintaro yang lokasinya
berbatasan dengan Jakarta. Tapi apakah mereka juga terhipnotis seperti saya,
belum tentu juga. Destinasi yang berupa tebing menjulang tinggi yang asli tapi buatan manusia,
itulah yang saya istilahkan untuk Tebing Godzilla. Kompleks pertanian dengan
ukiran tebing disekitarnya. Karena kebutuhan manusia, bukit yang tadinya menjulang tinggi, digali untuk
kebutuhan bangunan (Galian C). Karena tidak ada aturan khusus untuk menggali,
pemilik dengan alat yang sederhana dan tanpa teori artsitek menggali
terus. Hal ini berlangsung selama bertahun tahun. Sampai pada satu titik, tidak ada
lagi pasir yang bisa digali. Apakah anugerah alam ini berhenti begitu saja?
Tentu saja tidak. Pemilik lahan, keluarga besar Pak Syarifudin memanfaatkan
lahan untuk bercocok tanam, menanam pagi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Namun siapa sangka, perpaduan tanaman padi yang rapih, danau kecil yang
dijadikan genangan air untuk memenuhi kebutuhan sawah, menjadi suatu
pemandangan yang menarik. Namun yang lebih menarik lagi, berkat keisengan anak-anak, bermain dan narsis
di tebing dengan perpaduan sawah, menjadi daya tarik tersendiri. Foto-foto yang
mereka upload di media sosial menjadikan Netizen dan Fotografer
berbondong-bondong menemukan lokasi tersebut. Alhasil, lokasi yang dahulunya hanya bukit biasa, menjadi satu destinasi yang
luar biasa. Sampai saya pulang, belum ada yang bisa menjelaskan secara detail
asal nama Tebing Koja kandang Godzilla, setiap saya bertanya, jawabannya
mungkin karena bentuknya seperti kandang Godzilla, sehingga semua orang jadi
ikut-ikut pakai nama Tebing Godzilla.
Berlokasi di desa Cisuka, kecamatan Solear kabupaten Tangerang, tidak sukar
untuk mencarinya. Setelah turun dari Stasiun Kereta Api Tigaraksa, tanyakan ke
petugas KA atau tukang ojek untuk mencari Tebing Koja atau Godzilla. Menuju ke sana bisa dengan angkot, dengan tarif Rp 3.000 dilajutkan dengan Ojek
Rp 10.000 atau langsung sewa ojek seharian, sekitar Rp. 75.000, pulang pergi
dan ditunggu di lokasi. Hari sabtu-minggu jangan harap bisa lowong di sana. Dari subuh pengunjung sudah
mulai memadati lokasi tebing. Tarif Rp 3.000 per orang dan Rp 3.000 untuk
parkir sepeda motor, sesuai dengan pemandangan yang dilihat. Kegiatan disana tidak hanya foto-foto, tapi bisa dengan trekking ringan.
Lokasinya yang naik turun cukup menguras tenaga. Tapi jangan kuatir, pemilik
sudah antisipasi dengan membuat jalan setapak dan tangga bertingkat supaya
wisatawan aman dan nyaman berkunjung disana.
Karena masih dikelola pribadi, fasilitas masih sangat kurang, hanya inisiatif
penduduk sekitar yang berjualan minum dan makanan seadanya. Tapi lumayan
sebagai penawar dahaga. Waktu yang paling tepat untuk berkunjung adalah pagi hari, saat matahari terbit
sampai dengan pukul 09.00. Sinar matahari pagi yang memantulkan cahaya di
tebing menambah kesan dramatis dari dinding tebing. Atau sore hari, saat
matahari tenggelam. Siang hari udara panas sekali, karena pepohonan tidak terlalu banyak. Waktu
musim hujan juga tidak disarankan ke sana, tanah lempung, becek, licin dan
nempel di alas kaki.
Mengingat jalan hanya
satu-satunya dan sempit, sepertinya hanya ojek sarana transportasi yang paling ideal.
Atau bawa motor sendiri dari rumah.
Harapannya, ada campur tangan pihak swasta atau pemerintah, supaya destinasi
yang menarik seperti ini bisa dikelola dengan baik, terutama dari segi
fasilitas penunjang dan keamanan.
http://travel.detik.com/dtravelers_stories/u-3635022/tebing-instagrammable-ini-ada-di-tangerang
Senin,
18 Sep 2017 14:29 WIB
D'TRAVELERS STORIES
Comments
Post a Comment