Inilah perempatan Shibuya di Jepang. Perempatan yang sangat
ramai orang tapi tetap tertib dan jadi daya tarik wisata. Fenomenal!
Ini pertama kalinya menginjakkan kaki di Negeri Sakura. Setelah pertengahan
tahun 2016, karena satu dan.lain hal, saya batal melalukan perjalanan ke negeri
ini. Tujuan perjalanan kali ini bukan untuk berlibur, tapi untuk urusan
pekerjaan. Karena pertama kali ke sini, maka saya sempatkan perpanjangan dua hari,
tepatnya selama weekend. Tidak ada agenda khusus, hanya ingin melihat
keramaian Tokyo.dan sekitarnya. Kebetulan juga saya lagi senang senangnya
belajar street photografi. Sepertinya tepat kalau belajarnya di Tokyo.
Kegiatan saya bukan di Tokyo, tapi di shinyokohama, sekitar 15 menit
menggunakan shinkansen dari Tokyo. Padatnya jadwal di hari kerja, jadi kalau
sore hanya bisa jalan jalan sambil makan di sekitar Yokohama. Weekend, saya
sempatkan untuk mengunjungi dua tempat yang menurut saya terkenal dan sangat
fenomenl. Pastinya perempatan Shibuya dan pusat elektronik Akihabara. Kali ini
saya akan bahas Shibuya terlebih dulu, selanjutnya akan ada bahasan khusus
mengenai Akibhara.
Shibuya, jalan biasa yang bisa membius orang seduna untuk datang ke sini. Sabtu
pagi, saya check in di hotel di Tokyo dan rencananya saya lanjutkan makan siang
di Shibuya. Sambil menikmati persimpangan. Sampai di stasiun kereta di shibuya,
suasana ramai sudah terasa. Saya belum tahu pasti, tepatnya lokasi perempatan
shibuya di sebelah mana. Saya ikut arus dulu. Jalan belak belok, masuk mal
Shibuya Mart, cukup ramai juga. Kebetulan saat itu mal sedang merayakan hari
ulang tahun. Banyak diskon yang ditawarkan. Saya mulai curiga, kenapa semua
orang mendekati kaca. Luar bisa, ternyata tepat di bawah jendela merupakan
perempatan Shibuya. Mata saya terbelalak. Ternyata apa yang saya lihat di
Youtube dan di foto benar adanya. Saya pikir karena liburan. Orang lalu lalang
dengan jumlah ratusan. Yang membuat saya terheran heran adalah, mereka begitu
tertib. Tidak hanya orang, tapi kendaraan yang melintas. Hanya dengan arahan
tunggal, lampu lalu lintas. Saat lampu kendaraan berwarna merah, orang bebas
melenggang untuk menyebrang, tanpa ada rasa takut untuk ditabrak kendaraan.
Tidak ada satupun kendaraan yang iseng menyalakan klakson. Begitu juga dengan
yang menyeberang, tidak ada yg sok terburu buru atau menabrak sana sini.
Semuanya tertib. Di sini terasa kebersamaan. Tidak ada pangkat, ras, harta, dan
jabatan. Semua sama, berjalan di persimpangan yang sama dengan tujuan yang
berbeda.

Akhirnya, saya ikutan bolak-balik sampai tiga
kali sambil melihat perilaku wisatawan. Menurut saya ini lucu, tapi menarik.
Destinasi wisata yang secara tidak sengaja terbentuk.
Sore menjelang malam, saya kembali lagi untuk pembuktian ulang, supaya terbalas
semua rasa penasaran saya. Ternyata sore, suasana lebih meriah. Lebih banyak
orang belanja keSshibuya, akibatnya yang simpang siur di perempatan Shibuya
jadi lebih banyak lagi. Bagi yang ingin dapat spot foto atau tempat makan yang
bagus, harus datang pagi, diluar jam makan,atau sabar sabar saja menunggu orang
selesai makan.
http://travel.detik.com/dtravelers_stories/u-3488213/perempatan-paling-fenomenal-di-dunia
Senin,
01 Mei 2017 19:05 WIB
Comments
Post a Comment